Perkembangan historiografi di Indonesia sangat erat kaitannya dengan sejarah peradaban manusia yang ada di Indonesia. Historiografi dapat diartikan sebagai studi tentang cara-cara penulisan sejarah. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang perkembangan historiografi di Indonesia beserta ciri-cirinya.
Perkembangan Historiografi di Indonesia
Perkembangan historiografi di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, sejarah ditulis oleh para penjajah dengan tujuan untuk mengontrol masyarakat Indonesia. Namun, pada awal abad ke-20, muncul gerakan nasionalisme yang memicu kebangkitan kesadaran sejarah masyarakat Indonesia. Seiring dengan itu, muncul pula para sejarawan Indonesia yang menulis sejarah dengan sudut pandang Indonesia.
Pada periode 1950-an hingga 1960-an, muncul gerakan “revolusi sejarah” yang mengusung gagasan bahwa sejarah harus ditulis dari sudut pandang rakyat kecil. Hal ini membuat para sejarawan berusaha untuk mencari sumber-sumber sejarah yang lebih akurat dan objektif. Selain itu, pada periode ini pula, muncul trend penulisan sejarah bersifat interdisipliner, yaitu melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi, dan ekonomi.
Pada periode 1970-an, muncul gerakan “sejarah bawah” yang lebih menekankan pada sejarah dari sudut pandang bawah, yaitu sejarah dari kacamata rakyat kecil. Selain itu, pada periode ini pula, muncul trend penulisan sejarah yang lebih menekankan pada aspek budaya dan sosial.
Pada periode 1980-an hingga 1990-an, muncul gerakan “sejarah baru” yang menekankan pada pentingnya penulisan sejarah yang lebih kritis dan kreatif. Selain itu, pada periode ini pula, muncul trend penulisan sejarah yang lebih mengangkat aspek politik dan ideologi.
Pada periode 2000-an hingga sekarang, muncul trend penulisan sejarah yang lebih menekankan pada aspek lokal dan regional. Selain itu, muncul pula gerakan “sejarah perempuan” yang menekankan pada peran perempuan dalam sejarah.
Ciri-ciri Historiografi di Indonesia
Beberapa ciri-ciri historiografi di Indonesia antara lain:
1. Dipengaruhi oleh perubahan sosial dan politik
Perkembangan historiografi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perubahan sosial dan politik di Indonesia. Sejarah ditulis untuk merefleksikan situasi politik dan sosial pada masa itu.
2. Mengandung unsur nasionalisme
Historiografi di Indonesia mengandung unsur nasionalisme yang sangat kuat. Sejarah ditulis untuk memperkuat rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia.
3. Mengandung unsur kebhinekaan
Historiografi di Indonesia juga mengandung unsur kebhinekaan. Sejarah ditulis untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama.
4. Dipengaruhi oleh budaya lisan
Budaya lisan memiliki pengaruh yang besar terhadap historiografi di Indonesia. Sejarah seringkali ditulis berdasarkan cerita-cerita dari masyarakat yang diwariskan secara lisan.
5. Dikembangkan secara mandiri
Historiografi di Indonesia dikembangkan secara mandiri oleh para sejarawan Indonesia. Hal ini membuat historiografi di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda dengan historiografi di negara lain.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan historiografi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perubahan sosial dan politik. Historiografi di Indonesia juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan historiografi di negara lain, antara lain karena dipengaruhi oleh budaya lisan dan dikembangkan secara mandiri.