Jika kamu sedang belajar bahasa Indonesia, maka kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis teks anekdot. Teks anekdot adalah salah satu jenis teks yang sering dipelajari di sekolah. Teks anekdot sendiri adalah cerita singkat yang berisi tentang kejadian yang lucu atau menggelitik yang biasanya terjadi pada seseorang.
Apa itu Struktur Teks Anekdot?
Struktur teks anekdot adalah susunan atau urutan dari isi cerita pada teks anekdot. Struktur teks anekdot terdiri dari tiga bagian utama yaitu pendahuluan, isi cerita, dan penutup.
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, penulis biasanya akan memperkenalkan tokoh atau orang yang terlibat dalam cerita anekdot tersebut. Selain itu, penulis juga dapat memberikan gambaran singkat tentang latar belakang cerita dan alasan mengapa cerita tersebut dianggap lucu atau menggelitik.
2. Isi Cerita
Bagian isi cerita adalah bagian yang paling penting pada teks anekdot. Pada bagian ini, penulis akan menceritakan secara detail tentang kejadian yang terjadi pada tokoh atau orang yang terlibat dalam cerita. Cerita yang disajikan pada bagian ini biasanya berisi tentang kejadian yang lucu atau menggelitik yang terjadi pada tokoh atau orang yang terlibat dalam cerita.
Isi cerita pada teks anekdot biasanya disajikan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan urutan kejadian. Selain itu, penulis juga dapat menggunakan gaya bahasa yang khas atau humoris untuk membuat pembaca tertawa atau merasa terhibur.
3. Penutup
Bagian penutup pada teks anekdot biasanya berisi tentang kesimpulan atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita anekdot tersebut. Selain itu, penulis juga dapat memberikan komentar atau pendapatnya mengenai cerita anekdot yang telah disajikan.
Contoh Struktur Teks Anekdot
Berikut adalah contoh struktur teks anekdot yang dapat kamu pelajari:
Pendahuluan:
Suatu hari, saya dan teman-teman sekelas sedang pergi ke suatu tempat untuk mengikuti acara orientasi sekolah. Kami berangkat menggunakan bus sekolah.
Isi Cerita:
Saat perjalanan, saya merasa sangat lapar dan ingin makan. Namun, saya tidak membawa bekal atau uang untuk membeli makanan di tempat yang kami tuju. Tiba-tiba, salah satu teman sekelas saya, bernama Budi, menawarkan sebungkus keripik kentang yang ia bawa. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengambil keripik kentang tersebut dan mulai memakannya.
Namun, setelah beberapa saat, saya merasakan ada yang aneh dengan keripik kentang tersebut. Rasa yang semula gurih dan renyah, kini berubah menjadi sangat pedas. Saya langsung meminta minum ke teman-teman sekelas saya, namun ternyata mereka tidak membawa minuman.
Saat itu, saya merasa sangat kesal dengan Budi. Namun, dia hanya tertawa dan berkata bahwa keripik kentang tersebut memang sangat pedas. Akhirnya, saya harus menahan rasa pedas tersebut hingga sampai di tempat tujuan.
Penutup:
Melalui cerita ini, saya belajar untuk lebih berhati-hati saat menerima makanan dari orang lain. Selain itu, saya juga belajar untuk tidak terlalu mengandalkan orang lain dalam situasi yang tidak terduga.
Kesimpulan
Struktur teks anekdot adalah susunan atau urutan dari isi cerita pada teks anekdot. Struktur teks anekdot terdiri dari tiga bagian utama yaitu pendahuluan, isi cerita, dan penutup. Dengan memahami struktur teks anekdot, kamu dapat lebih mudah memahami isi cerita dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.