Naskah Proklamasi adalah dokumen yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Dokumen tersebut dianggap sebagai lambang kemerdekaan Indonesia dan menjadi tonggak awal terbentuknya negara Indonesia. Namun, siapa yang sebenarnya menulis naskah Proklamasi?
Sejarah Singkat Naskah Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia secara resmi memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajah Belanda. Proklamasi kemerdekaan tersebut dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di depan umum. Namun, sebelum proklamasi dibacakan, naskah proklamasi harus dibuat terlebih dahulu.
Naskah Proklamasi pertama kali dibuat oleh Soekarno, Hatta, dan beberapa tokoh lainnya pada tanggal 16 Agustus 1945. Naskah tersebut ditulis secara manual menggunakan tinta hitam di atas kertas berukuran 34 x 20,5 cm. Naskah tersebut kemudian disimpan oleh Soekarno hingga saatnya proklamasi dibacakan.
Siapa yang Menulis Naskah Proklamasi?
Setelah mengetahui sejarah singkat naskah proklamasi, kembali ke pertanyaan utama, siapa yang sebenarnya menulis naskah Proklamasi?
Menurut sejarah, naskah Proklamasi ditulis oleh Soekarno sendiri dengan bantuan Mohammad Hatta. Namun, beberapa sejarawan dan ahli bahasa mengatakan bahwa naskah Proklamasi sebenarnya ditulis oleh seorang ahli bahasa bernama Sayuti Melik.
Sayuti Melik adalah seorang ahli bahasa dan budayawan yang sangat terkenal di Indonesia pada masa itu. Ia dikenal sebagai seorang yang sangat pandai dalam menulis dan merangkai kata-kata. Oleh karena itu, banyak orang yang percaya bahwa Sayuti Melik lah yang sebenarnya menulis naskah Proklamasi.
Namun, klaim tersebut tidak sepenuhnya benar. Soekarno sendiri pernah mengatakan bahwa ia yang menulis naskah Proklamasi dengan bantuan Hatta. Selain itu, naskah Proklamasi yang disimpan oleh Soekarno juga ditulis dengan tangan Soekarno sendiri.
Kesimpulan
Siapa yang menulis naskah Proklamasi memang menjadi perdebatan hingga saat ini. Namun, yang pasti, naskah Proklamasi adalah hasil kerja sama dari beberapa tokoh besar Indonesia pada masa itu. Naskah tersebut menjadi tonggak awal terbentuknya negara Indonesia dan menjadi simbol kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.
