Pulau Ligitan dan Sipadan: Sejarah Sengketa dan Penyelesaiannya 2

Posted on

Pulau Ligitan dan Sipadan merupakan dua pulau kecil yang terletak di perairan timur Sabah, Malaysia. Kedua pulau ini memiliki potensi wisata yang sangat besar, terutama untuk para penyelam yang ingin mengeksplorasi keindahan bawah lautnya. Namun, kedua pulau ini juga menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia.

Sejarah Sengketa

Sengketa antara Indonesia dan Malaysia atas Pulau Ligitan dan Sipadan bermula pada tahun 1969. Saat itu, pemerintah Malaysia mengklaim kedua pulau tersebut sebagai wilayahnya, sementara pemerintah Indonesia menganggap bahwa kedua pulau tersebut termasuk wilayah Indonesia.

Indonesia kemudian mengirimkan surat protes kepada pemerintah Malaysia, namun Malaysia tetap bersikeras bahwa kedua pulau tersebut adalah miliknya. Pada tahun 1991, Indonesia mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait sengketa ini.

ICJ kemudian mengadakan sidang pada tahun 1999 dan pada tahun 2002, ICJ mengeluarkan putusan yang menetapkan bahwa kedua pulau tersebut merupakan wilayah Malaysia. Putusan tersebut kemudian menjadi kontroversial di Indonesia dan menimbulkan protes dari masyarakat Indonesia.

Penyelesaian Sengketa

Meskipun Indonesia tidak setuju dengan putusan ICJ, namun pemerintah Indonesia tetap menghormati putusan tersebut dan menerima bahwa kedua pulau tersebut merupakan wilayah Malaysia. Indonesia dan Malaysia kemudian menandatangani perjanjian perbatasan laut pada tahun 2012 yang menyelesaikan sengketa ini.

Pos Terkait:  Iman Secara Bahasa Artinya Brainly: Apa Itu Iman dan Bagaimana Pentingnya?

Perjanjian tersebut menetapkan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia di perairan timur Sabah, termasuk di sekitar Pulau Ligitan dan Sipadan. Dalam perjanjian tersebut, Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk bekerja sama dalam memanfaatkan potensi laut di wilayah perbatasan mereka.

Dampak Sengketa

Sengketa antara Indonesia dan Malaysia atas Pulau Ligitan dan Sipadan memiliki dampak yang cukup signifikan bagi kedua negara. Sengketa ini menimbulkan ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia, bahkan sempat memicu perseteruan antara masyarakat Indonesia dan Malaysia.

Namun, putusan ICJ dan penyelesaian sengketa melalui perjanjian perbatasan laut pada tahun 2012 telah mengakhiri sengketa ini. Kedua negara kini dapat memanfaatkan potensi wisata dan laut di wilayah perbatasan mereka secara bersama-sama.

Kesimpulan

Sejarah sengketa antara Indonesia dan Malaysia atas Pulau Ligitan dan Sipadan telah berlangsung selama puluhan tahun. Meskipun putusan ICJ pada tahun 2002 menetapkan bahwa kedua pulau tersebut merupakan wilayah Malaysia, namun Indonesia tetap menghormati putusan tersebut dan menerima bahwa kedua pulau tersebut bukan lagi wilayah Indonesia.

Penyelesaian sengketa melalui perjanjian perbatasan laut pada tahun 2012 telah mengakhiri sengketa ini. Kedua negara kini dapat memanfaatkan potensi wisata dan laut di wilayah perbatasan mereka secara bersama-sama. Semoga sengketa seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan dan kedua negara dapat bekerja sama dalam memanfaatkan potensi laut di wilayah perbatasan mereka.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *