Pasca kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan ingin kembali menguasai Indonesia. Hal ini memicu terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Berikut adalah proses kedatangan Belanda di Indonesia pasca kemerdekaan dan upaya diplomasi yang dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik.
1. Pengakuan Kemerdekaan Indonesia
Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Belanda tetap menganggap Indonesia sebagai koloninya dan ingin menguasainya kembali. Namun, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengakui kemerdekaan Indonesia pada akhir tahun 1949. Hal ini membuat Belanda merasa terisolasi secara internasional.
2. Agresi Militer Belanda I
Pada 21 Juli 1947, Belanda melancarkan agresi militer pertamanya terhadap Indonesia. Belanda ingin merebut kembali wilayah-wilayah yang sudah dikuasai oleh Republik Indonesia. Namun, agresi ini dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
3. Konferensi Meja Bundar
Setelah agresi militer Belanda I, terjadi perundingan antara Indonesia dan Belanda di Konferensi Meja Bundar pada 23 Agustus 1949 di Den Haag, Belanda. Hasil dari konferensi ini adalah kesepakatan bahwa Indonesia merdeka dan Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Namun, Belanda masih ingin memiliki beberapa wilayah di Indonesia.
4. Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer kedua terhadap Indonesia. Belanda ingin merebut kembali wilayah-wilayah yang masih dikuasai oleh Republik Indonesia. Namun, agresi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
5. Perjanjian Roem-Royen
Pada 13 Januari 1949, Indonesia dan Belanda menandatangani perjanjian Roem-Royen. Perjanjian ini berisi tentang gencatan senjata dan pembicaraan damai antara Indonesia dan Belanda. Namun, perjanjian ini tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
6. Persetujuan Linggarjati
Pada 15 November 1946, Indonesia dan Belanda menandatangani persetujuan Linggarjati. Persetujuan ini berisi tentang pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia dan pembentukan negara federal Indonesia-Belanda. Namun, persetujuan ini tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
7. Agresi Militer Belanda III
Pada 18 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer ketiga terhadap Indonesia. Belanda ingin memperluas wilayah yang mereka kuasai di Indonesia. Namun, agresi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
8. Perjanjian Renville
Pada 17 Januari 1948, Indonesia dan Belanda menandatangani perjanjian Renville. Perjanjian ini berisi tentang gencatan senjata dan pembicaraan damai antara Indonesia dan Belanda. Namun, perjanjian ini juga tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
9. Operasi Product
Pada 10 Agustus 1948, Belanda melancarkan operasi Product. Operasi ini berupa serangan udara terhadap kota-kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Indonesia dan memaksa Indonesia menyerah. Namun, operasi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
10. Agresi Militer Belanda IV
Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer keempat terhadap Indonesia. Belanda ingin memperluas wilayah yang mereka kuasai di Indonesia. Namun, agresi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
11. Perundingan Linggarjati
Pada 11 November 1946, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Linggarjati. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Indonesia dan Belanda akan membentuk negara federal Indonesia-Belanda. Namun, kesepakatan ini tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
12. Perjanjian Renville II
Pada 17 Januari 1948, Indonesia dan Belanda menandatangani perjanjian Renville II. Perjanjian ini berisi tentang gencatan senjata dan pembicaraan damai antara Indonesia dan Belanda. Namun, perjanjian ini juga tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
13. Perundingan Den Haag
Pada 23 Agustus 1949, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Den Haag. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan Indonesia harus membayar ganti rugi kepada Belanda. Namun, Indonesia menolak untuk membayar ganti rugi dan Belanda tetap ingin memiliki beberapa wilayah di Indonesia.
14. Agresi Militer Belanda V
Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer kelima terhadap Indonesia. Belanda ingin memperluas wilayah yang mereka kuasai di Indonesia. Namun, agresi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
15. Perundingan Renville
Pada 17 Januari 1948, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Renville. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Indonesia dan Belanda akan melakukan gencatan senjata. Namun, Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
16. Operasi Kraai
Pada 18 Desember 1948, Belanda melancarkan operasi Kraai. Operasi ini berupa serangan udara terhadap kota-kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Indonesia dan memaksa Indonesia menyerah. Namun, operasi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
17. Perundingan Roem-Royen II
Pada 13 Januari 1949, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Roem-Royen. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dan pembicaraan damai. Namun, Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
18. Konferensi Meja Bundar II
Pada 23 Agustus 1949, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Konferensi Meja Bundar II. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan Indonesia harus membayar ganti rugi kepada Belanda. Namun, Indonesia menolak untuk membayar ganti rugi dan Belanda tetap ingin memiliki beberapa wilayah di Indonesia.
19. Operasi Crow
Pada 10 Agustus 1948, Belanda melancarkan operasi Crow. Operasi ini berupa serangan udara terhadap kota-kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Indonesia dan memaksa Indonesia menyerah. Namun, operasi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
20. Perundingan Linggarjati II
Pada 11 November 1946, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Linggarjati II. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Indonesia dan Belanda akan membentuk negara federal Indonesia-Belanda. Namun, kesepakatan ini tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
21. Deklarasi Politik Linggarjati
Pada 15 November 1946, Indonesia dan Belanda menandatangani deklarasi politik Linggarjati. Deklarasi ini berisi tentang pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia dan pembentukan negara federal Indonesia-Belanda. Namun, deklarasi ini tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
22. Operasi Product II
Pada 10 Agustus 1948, Belanda melancarkan operasi Product II. Operasi ini berupa serangan udara terhadap kota-kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Indonesia dan memaksa Indonesia menyerah. Namun, operasi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
23. Perundingan Den Haag II
Pada 23 Agustus 1949, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Den Haag II. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan Indonesia harus membayar ganti rugi kepada Belanda. Namun, Indonesia menolak untuk membayar ganti rugi dan Belanda tetap ingin memiliki beberapa wilayah di Indonesia.
24. Perundingan Roem-Royen III
Pada 13 Januari 1949, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Roem-Royen III. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dan pembicaraan damai. Namun, Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
25. Operasi Kraai II
Pada 18 Desember 1948, Belanda melancarkan operasi Kraai II. Operasi ini berupa serangan udara terhadap kota-kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Indonesia dan memaksa Indonesia menyerah. Namun, operasi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
26. Perundingan Linggarjati III
Pada 11 November 1946, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Linggarjati III. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Indonesia dan Belanda akan membentuk negara federal Indonesia-Belanda. Namun, kesepakatan ini tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
27. Persetujuan Renville III
Pada 17 Januari 1948, Indonesia dan Belanda menandatangani persetujuan Renville III. Persetujuan ini berisi tentang gencatan senjata dan pembicaraan damai antara Indonesia dan Belanda. Namun, persetujuan ini juga tidak berlangsung lama karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
28. Operasi Crow II
Pada 10 Agustus 1948, Belanda melancarkan operasi Crow II. Operasi ini berupa serangan udara terhadap kota-kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melemahkan ekonomi Indonesia dan memaksa Indonesia menyerah. Namun, operasi ini juga dapat dipatahkan oleh tentara Indonesia.
29. Perundingan Den Haag III
Pada 23 Agustus 1949, Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Den Haag III. Hasil dari perundingan ini adalah kesepakatan bahwa Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan Indonesia harus membayar ganti rugi kepada Belanda. Namun, Indonesia menolak untuk membayar ganti rugi dan Belanda tetap ingin memiliki beberapa wilayah di Indonesia.
30. Kesimpulan
Proses kedatangan Belanda di Indonesia pasca kemerdekaan memicu terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Namun, melalui upaya diplomasi dan perundingan, Indonesia dan Belanda dapat mencapai kesepakatan untuk menghindari terjadinya konflik yang lebih besar. Meskipun begitu, konflik antara Indonesia dan Belanda tidak dapat dihindari sepenuhnya karena Belanda masih ingin menguasai beberapa wilayah di Indonesia.