Penyebab Kegagalan Praktek Sistem Demokrasi Parlementer

Posted on

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi parlementer. Sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam prakteknya. Namun, seringkali kegagalan dalam praktek sistem demokrasi parlementer terjadi. Berikut adalah beberapa penyebab kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer:

Kurangnya Keterbukaan Informasi

Keterbukaan informasi sangat penting dalam sistem demokrasi parlementer. Tanpa adanya keterbukaan informasi, masyarakat sulit untuk memantau kinerja para anggota parlemen. Selain itu, kurangnya keterbukaan informasi juga dapat menyebabkan terjadinya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para anggota parlemen.

Korupsi

Korupsi merupakan salah satu penyebab kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer di Indonesia. Korupsi dapat terjadi di semua lini pemerintahan, termasuk di parlemen. Korupsi dapat merusak sistem demokrasi parlementer karena para anggota parlemen yang korup akan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat.

Politik Uang

Politik uang juga merupakan salah satu penyebab kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer di Indonesia. Dalam politik uang, calon anggota parlemen memberikan uang kepada masyarakat untuk memenangkan pemilihan. Hal ini dapat merusak sistem demokrasi parlementer karena masyarakat akan memilih calon yang memberikan uang, bukan calon yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang baik.

Pos Terkait:  Tokoh G30S PKI: Siapa Mereka dan Peranannya dalam Sejarah Indonesia

Ketergantungan pada Partai Politik

Ketergantungan pada partai politik juga dapat menyebabkan kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer di Indonesia. Para anggota parlemen seringkali harus mengikuti keputusan partai politik, meskipun keputusan tersebut tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat. Hal ini dapat merusak sistem demokrasi parlementer karena masyarakat tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan.

Kurangnya Keterwakilan Perempuan

Kurangnya keterwakilan perempuan di parlemen juga dapat menyebabkan kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer di Indonesia. Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan negara, namun sayangnya masih banyak yang tidak terwakili di parlemen. Hal ini dapat merusak sistem demokrasi parlementer karena pandangan dan kepentingan perempuan tidak terwakili dalam pengambilan keputusan.

Tidak Adanya Sanksi yang Tegas

Tidak adanya sanksi yang tegas juga dapat menyebabkan kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer di Indonesia. Para anggota parlemen yang melakukan pelanggaran seringkali tidak mendapatkan sanksi yang tegas, sehingga mereka dapat melanggar aturan lagi di masa depan. Hal ini dapat merusak sistem demokrasi parlementer karena tidak adanya sanksi yang tegas dapat membuat para anggota parlemen merasa bebas untuk melakukan pelanggaran.

Penutup

Demokrasi parlementer memiliki potensi untuk memajukan negara, namun seringkali terjadi kegagalan dalam prakteknya. Penyebab kegagalan praktek sistem demokrasi parlementer di Indonesia antara lain kurangnya keterbukaan informasi, korupsi, politik uang, ketergantungan pada partai politik, kurangnya keterwakilan perempuan, dan tidak adanya sanksi yang tegas. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki sistem demokrasi parlementer di Indonesia agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *