Peninggalan Kerajaan Sriwijaya: Mengungkap Sejarah di Indonesia

Posted on

Kerajaan Sriwijaya merupakan satu-satunya kerajaan maritim terbesar di Indonesia, yang pernah berdiri di Sumatera Selatan sekitar abad ke-7 hingga ke-14 Masehi. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan internasional pada masanya, dengan berbagai kekayaan alam yang dimilikinya.

Banyak peninggalan-peninggalan Sriwijaya yang masih tersisa hingga saat ini, yang menjadi saksi bisu akan kejayaan kerajaan ini. Berikut ini adalah beberapa peninggalan kerajaan Sriwijaya yang masih bisa dilihat dan dikunjungi oleh masyarakat:

Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi merupakan salah satu kompleks candi yang berada di daerah Jambi. Kompleks candi ini terdiri dari beberapa bangunan, seperti candi, stupa, dan vihara. Candi Muaro Jambi didirikan pada abad ke-7 hingga ke-11 Masehi, dan menjadi salah satu pusat kegiatan agama dan budaya pada masa Sriwijaya.

Di kompleks candi ini terdapat beberapa arca Buddha dan Dewa Hindu, serta relief-relief yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa Sriwijaya. Selain itu, di sekitar kompleks candi juga terdapat beberapa situs peninggalan lain, seperti petilasan raja-raja Sriwijaya dan prasasti.

Pos Terkait:  Jelaskan Pengertian Halalan Thayyiban Brainly

Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di daerah Palembang, dan diperkirakan berasal dari abad ke-7 atau ke-8 Masehi. Prasasti ini berisi tentang kegiatan-kegiatan perdagangan dan keagamaan pada masa Sriwijaya, serta menyebutkan beberapa nama raja Sriwijaya yang pernah memerintah.

Prasasti Kedukan Bukit juga menjadi bukti bahwa bahasa Melayu sudah digunakan pada masa Sriwijaya, dan menjadi cikal bakal dari bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini.

Arca Buddha Tidore

Arca Buddha Tidore ditemukan di daerah Tidore, Maluku Utara. Arca ini diperkirakan berasal dari abad ke-7 atau ke-8 Masehi, dan merupakan arca Buddha tertua yang ditemukan di Indonesia.

Arca Buddha Tidore memiliki ciri khas yang berbeda dengan arca Buddha lainnya, yaitu berbentuk lingkaran dan memegang sebuah benda bulat di tangan kanannya. Arca ini juga menjadi bukti bahwa agama Buddha sudah tersebar luas di Indonesia pada masa Sriwijaya.

Benteng Kuto Besak

Benteng Kuto Besak merupakan salah satu peninggalan Sriwijaya yang terletak di Palembang. Benteng ini didirikan pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi, dan berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh.

Benteng Kuto Besak memiliki struktur yang sangat kokoh, dengan dinding-dinding yang tebal dan bentuk bangunan yang unik. Di dalam benteng ini terdapat beberapa bangunan, seperti masjid dan makam raja-raja Sriwijaya.

Pos Terkait:  Otonom Adalah Brainly: Mengenal Konsep Otonomi dan Penerapannya di Indonesia

Kota Kapur

Kota Kapur merupakan salah satu peninggalan Sriwijaya yang terletak di daerah Bangka Belitung. Kota ini diperkirakan merupakan pusat perdagangan kapur pada masa Sriwijaya, yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan bangunan dan kapal.

Di Kota Kapur terdapat beberapa situs peninggalan, seperti batu-batu kapur yang dipahat dengan motif-motif tertentu, serta beberapa bangunan peninggalan lainnya. Kota Kapur juga menjadi bukti bahwa Sriwijaya memiliki keahlian dalam pengolahan batu kapur, yang menjadi sumber daya alam yang sangat berharga pada masa itu.

Peninggalan Lainnya

Selain peninggalan-peninggalan di atas, masih banyak lagi peninggalan Sriwijaya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah candi-candi seperti Candi Muara Takus di Riau dan Candi Kedaton di Palembang, serta petilasan-petilasan seperti Petilasan Raja-raja di Kota Bangun dan Petilasan Raja-raja di Muara Takus.

Peninggalan-peninggalan ini menjadi bukti bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan yang sangat maju pada masanya, dengan keahlian dalam berbagai bidang seperti perdagangan, agama, dan budaya. Dengan mengunjungi peninggalan-peninggalan ini, kita dapat lebih memahami sejarah Indonesia dan kekayaan budaya yang dimilikinya.

Kesimpulan

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan warisan berharga dari masa lalu, yang masih bisa dilihat dan dikunjungi oleh masyarakat hingga saat ini. Dari peninggalan-peninggalan ini, kita dapat mempelajari lebih dalam tentang sejarah Indonesia dan kebudayaannya, serta menghargai kekayaan alam yang dimiliki oleh negeri ini.

Pos Terkait:  Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Brainly

Sebagai warga Indonesia, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan peninggalan-peninggalan ini, sebagai bagian dari identitas dan memori kolektif kita sebagai bangsa. Mari kita bersama-sama merawat warisan sejarah ini, agar dapat diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *