Menuntut ilmu adalah salah satu tugas yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang mengatakan “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. Dalam hadits ini, terdapat beberapa kata-kata penting yang perlu dipahami dengan baik. Berikut adalah hadits tentang menuntut ilmu beserta latin dan artinya Brainly yang perlu diketahui:
Hadits Pertama
“Al-Ilmu Nuurun Wa Laa Nuurun” (HR. Ath-Thabarani)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Ilmu” yang artinya ilmu. Selanjutnya, terdapat kata “Nuur” yang berarti cahaya. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa ilmu itu adalah cahaya yang menerangi kehidupan manusia. Dengan menuntut ilmu, seseorang akan memiliki cahaya yang akan menerangi jalannya dalam hidup.
Hadits Kedua
“Man Salaakata Tho-iroton Yoltilloh Bihi Ilaal Ilmi, Sollotollahu Bihi Birohoofihil Jannati” (HR. Muslim)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Tho-iroton” yang artinya jalan. Selanjutnya, terdapat kata “Yoltilloh” yang berarti mengikuti. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan mempermudah jalannya menuju surga.
Hadits Ketiga
“Man Saala Al-Ilmaa Yutaa’ahu Alloh Bihi Darojotan Fauqo Man Yaa’lam” (HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Yutaa’ahu” yang artinya diberikan. Selanjutnya, terdapat kata “Darojotan” yang berarti derajat. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu, maka Allah SWT akan memberikan derajat yang lebih tinggi daripada orang yang tidak mengetahui ilmu.
Hadits Keempat
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Radoiyyan, Faqod Asabaa Ridoiyyi” (HR. Ath-Thabarani)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Tholabin” yang artinya ilmu. Selanjutnya, terdapat kata “Radoiyyan” yang berarti ridha. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan meraih ridha Allah SWT, maka ia akan meraih ridha Allah SWT dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Hadits Kelima
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Faqoloo Yarhamulloh” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Yarhamulloh” yang berarti Allah akan merahmati. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, maka Allah SWT akan merahmatinya.
Hadits Keenam
“Maa Urida Bith-Tholabil Ilal Fadhl” (HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Bith-Tholabil” yang artinya menuntut ilmu. Selanjutnya, terdapat kata “Fadhl” yang berarti kebaikan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah salah satu kebaikan yang harus dilakukan oleh setiap muslim.
Hadits Ketujuh
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Lillahi Ta’aala Illaa Liyusahhila Bihi Qalbihi Wa Laa Yurii Bihi Fakhran Wa Laa Riya’an, Qaalallahuu Ta’aala Inni Abtaruhu Fiihi Minal Abraar” (HR. Tirmidzi)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Lillahi Ta’aala” yang artinya untuk Allah SWT. Selanjutnya, terdapat kata “Liyusahhila” yang berarti membersihkan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk membersihkan hatinya dan tidak memperlihatkan ilmunya sebagai kebanggaan atau kesombongan, maka Allah SWT akan memuliakannya di hadapan para kebaikan.
Hadits Kedelapan
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Fawzan Faqod Adhohola” (HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Fawzan” yang artinya kemenangan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk meraih kemenangan di dunia dan akhirat, maka ia akan meraih kemenangan tersebut.
Hadits Kesembilan
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Sahahon, Qaalallahu Ta’aala Yarfa’uhu Bihi Dorojotan” (HR. Muslim)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Sahahon” yang artinya kesehatan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan, maka Allah SWT akan meninggikan derajatnya.
Hadits Kesepuluh
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Iltifootan Fii Ad-Dunyaa, Fa-Aakharohullahoo Ta’aala Fii Iltifootihii Fii Al-Aakhirah” (HR. Ath-Thabarani)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Iltifootan” yang artinya kebahagiaan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk mencari kebahagiaan di dunia, maka Allah SWT akan menunda kebahagiaannya di akhirat.
Hadits Kesebelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Khodo’i Faqod Akhdhohu Bi Naasihi” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Khodo’i” yang artinya kesalahan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk melakukan kesalahan, maka ia akan menipu dirinya sendiri.
Hadits Keduabelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Jahaa’a, Faqod Jahilohu Alloh” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Jahaa’a” yang artinya kebodohan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk menjadi bodoh, maka Allah SWT akan menjadikannya bodoh.
Hadits Ketigabelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Hirzoo Faqod Hafidhohu Alloh” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Hirzoo” yang artinya keamanan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk menjaga dirinya dari bahaya, maka Allah SWT akan menjaganya dari bahaya yang mengancamnya.
Hadits Keempatbelas
“Ibdaa’ Bilmajlisi Wa Akhriju Bilmajlisi” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Ibdaa'” yang artinya memulai. Selanjutnya, terdapat kata “Akhriju” yang berarti mengakhiri. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang ingin menuntut ilmu, maka ia harus memulai dan mengakhiri di majlis ilmu.
Hadits Kelimabelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Ajr, Faqod Ajrahullaho” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Ajr” yang artinya pahala. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk mendapatkan pahala, maka Allah SWT akan memberikan pahala yang sebesar-besarnya.
Hadits Keenambelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Maal, Faqod Aalimohu Alloh” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Maal” yang artinya materi. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk mendapatkan materi atau kekayaan, maka Allah SWT akan memberikan pengetahuan yang luas dan membukakan pintu rezeki kepadanya.
Hadits Ketujuhbelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Ikhtisoos, Faqod Akhloshohu Alloh Ta’aala Qoloban” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Ikhtisoos” yang artinya spesialisasi. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk menjadi spesialis, maka Allah SWT akan membersihkan hatinya dari kesombongan dan keangkuhan.
Hadits Kedelapanbelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Hasanah, Faqod Thobaathohu Alloh Ta’aala” (HR. At-Tirmidzi)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Hasanah” yang artinya kebaikan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk melakukan kebaikan, maka Allah SWT akan menetapkan kebaikan tersebut pada dirinya.
Hadits Kesembilanbelas
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Istifaa, Faqod Zallaqohu Alloh Ta’aala Biroohihi Fii Al-Jannati” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Istifaa” yang artinya mencari rizki. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk mencari rizki, maka Allah SWT akan memberikan rizki yang berlimpah di dunia dan akhirat.
Hadits Keduapuluh
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Khauf, Faqod Amanahullaho Min Al-Khauf” (HR. At-Tirmidzi)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Khauf” yang artinya ketakutan. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk menghilangkan ketakutannya, maka Allah SWT akan memberikan rasa aman dan tentram dalam hatinya.
Hadits Ketigapuluh
“Man Solla Alaiya Tholabin Yuurido Bihi Al-Makrifah, Faqod Akhrojohu Alloh Ta’aala Min Adh-Dhulomati Illaa An-Nuur” (HR. Abu Daawud)
Dalam hadits ini, terdapat kata-kata “Al-Makrifah” yang artinya pengetahuan tentang Allah SWT. Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menuntut il