Fungsi Candi pada Zaman Kerajaan Hindu dan Buddha yang Tidak Sesuai dengan Tujuan Awalnya

Posted on

Pendahuluan

Candi atau kuil merupakan bangunan suci yang dibangun pada zaman kerajaan Hindu dan Buddha. Candi dibangun untuk memuliakan dewa-dewa dan sebagai tempat pemujaan. Meskipun dibangun sebagai tempat ibadah, fungsi candi pada zaman kerajaan Hindu dan Buddha tidak selalu sesuai dengan tujuan awalnya. Beberapa candi di Indonesia bahkan telah mengalami perubahan fungsi seiring dengan perubahan zaman.

Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini dibangun pada abad ke-9 oleh Kerajaan Mataram Hindu. Candi Prambanan awalnya dibangun sebagai tempat pemujaan dewa-dewa Hindu. Namun, pada masa penjajahan Belanda, candi ini digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan amunisi. Selain itu, pada masa Jepang, candi Prambanan juga digunakan sebagai tempat latihan militer.

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Candi ini dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra. Candi Borobudur awalnya dibangun sebagai tempat meditasi dan pengajaran agama Buddha. Namun, pada masa penjajahan Belanda, candi ini digunakan sebagai tempat pengamatan bintang dan astronomi. Selain itu, pada masa Jepang, candi Borobudur juga digunakan sebagai tempat latihan militer.

Pos Terkait:  Mengapa Batik Jumputan Sering Disebut dengan Batik Ikat Celup?

Candi Penataran

Candi Penataran adalah candi Hindu yang terletak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Airlangga. Candi Penataran awalnya dibangun sebagai tempat pemujaan dewa-dewa Hindu. Namun, pada masa penjajahan Belanda, candi ini digunakan sebagai tempat pemotongan kayu dan pembuatan kereta kuda. Selain itu, pada masa Jepang, candi Penataran juga digunakan sebagai tempat latihan militer.

Candi Sewu

Candi Sewu adalah kompleks candi Buddha yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra. Candi Sewu awalnya dibangun sebagai tempat pemujaan agama Buddha. Namun, pada masa penjajahan Belanda, candi ini digunakan sebagai tempat penyimpanan gula. Selain itu, pada masa Jepang, candi Sewu juga digunakan sebagai tempat latihan militer.

Penutup

Dari beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi candi pada zaman kerajaan Hindu dan Buddha tidak selalu sesuai dengan tujuan awalnya. Perubahan fungsi candi ini terjadi seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat pada masa tersebut. Meskipun demikian, candi tetap menjadi warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia. Sebagai negara yang memiliki banyak candi, Indonesia harus memperhatikan dan menjaga kelestarian candi agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *