Pendahuluan
Anggaran fleksibel merupakan salah satu alat yang digunakan oleh para pengusaha untuk memperkirakan biaya produksi dan pendapatan yang diperoleh pada berbagai tingkat produksi. Pada artikel ini, akan dibahas cara menghitung anggaran fleksibel pada dua jumlah produksi yang berbeda.
Pengertian Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah anggaran yang memperhitungkan perubahan dalam tingkat produksi. Dalam anggaran fleksibel, biaya variabel dihitung secara proporsional dengan tingkat produksi. Sedangkan biaya tetap dianggap tetap pada berbagai tingkat produksi.
Langkah-langkah Menghitung Anggaran Fleksibel
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung anggaran fleksibel pada dua jumlah produksi yang berbeda:1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabelBiaya tetap adalah biaya yang tidak berubah pada berbagai tingkat produksi. Contohnya adalah biaya sewa gedung, biaya gaji karyawan tetap, dan biaya bunga pinjaman. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi. Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya energi.2. Hitung biaya variabel per unitBiaya variabel per unit adalah biaya variabel per satuan produk yang dihasilkan. Caranya adalah dengan membagi biaya variabel dengan jumlah produksi.3. Hitung total biaya variabelTotal biaya variabel adalah jumlah biaya variabel yang diperlukan pada berbagai tingkat produksi. Caranya adalah dengan mengalikan biaya variabel per unit dengan jumlah produksi.4. Hitung total biayaTotal biaya adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel pada berbagai tingkat produksi. Caranya adalah dengan menambahkan biaya tetap dengan total biaya variabel.5. Hitung harga jual per unitHarga jual per unit adalah harga jual satu satuan produk. Caranya adalah dengan membagi total pendapatan dengan jumlah produksi.6. Hitung total pendapatanTotal pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh pada berbagai tingkat produksi. Caranya adalah dengan mengalikan harga jual per unit dengan jumlah produksi.7. Hitung laba kotorLaba kotor adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya. Caranya adalah dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan.
Contoh Perhitungan Anggaran Fleksibel
Berikut adalah contoh perhitungan anggaran fleksibel pada dua jumlah produksi yang berbeda:Misalnya sebuah perusahaan memproduksi pakaian dengan biaya tetap sebesar Rp 10.000.000 per bulan dan biaya variabel sebesar Rp 50.000 per unit. Harga jual per unit adalah Rp 100.000. Jumlah produksi bulanan yang direncanakan adalah 100 dan 200 unit.1. Biaya tetap = Rp 10.000.0002. Biaya variabel per unit = Rp 50.0003. Total biaya variabel pada 100 unit = Rp 50.000 x 100 = Rp 5.000.0004. Total biaya pada 100 unit = Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 15.000.0005. Harga jual per unit = Rp 100.0006. Total pendapatan pada 100 unit = Rp 100.000 x 100 = Rp 10.000.0007. Laba kotor pada 100 unit = Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 = minus Rp 5.000.000Total biaya variabel pada 200 unit = Rp 50.000 x 200 = Rp 10.000.000Total biaya pada 200 unit = Rp 10.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 20.000.000Total pendapatan pada 200 unit = Rp 100.000 x 200 = Rp 20.000.000Laba kotor pada 200 unit = Rp 20.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 0Dari contoh perhitungan di atas, kita dapat melihat bahwa semakin banyak jumlah produksi, laba kotor per unit akan semakin meningkat. Namun, biaya tetap tetap sama, sehingga semakin banyak jumlah produksi, persentase biaya tetap terhadap total biaya akan semakin menurun.
Penutup
Menghitung anggaran fleksibel pada dua jumlah produksi yang berbeda sangat penting dilakukan oleh para pengusaha agar dapat memperkirakan biaya produksi dan pendapatan yang diperoleh pada berbagai tingkat produksi. Dengan menggunakan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, diharapkan dapat membantu para pengusaha dalam membuat keputusan bisnis yang tepat.
