Arti Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya Brainly

Posted on

Introduction

Peribahasa adalah ungkapan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa juga menjadi salah satu bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia. Peribahasa dapat digunakan untuk memberikan nasihat, menghibur, atau memberikan pengajaran kepada orang lain. Salah satu peribahasa yang sering kita dengar adalah “Tong kosong nyaring bunyinya”. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti dari peribahasa tersebut.

Asal Usul Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” berasal dari bahasa Jawa. Secara harfiah, artinya adalah “Gendang yang kosong bersuara nyaring”. Peribahasa ini dipakai untuk menyindir seseorang yang banyak bicara tetapi isinya kosong atau tidak bermutu.

Arti Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Arti dari peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” adalah seseorang yang banyak bicara tetapi isinya kosong atau tidak bermutu. Orang yang sering bicara tanpa berpikir terlebih dahulu akan cenderung mengeluarkan kata-kata yang tidak memiliki makna atau tidak berguna. Oleh karena itu, peribahasa ini mengajarkan kepada kita untuk berbicara dengan bijaksana dan tidak sembarangan.

Pos Terkait:  Bagaimana Cara Membagi Dua Kelompok dalam Sebuah Permainan Tradisional

Contoh Penggunaan Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Contoh penggunaan peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” adalah ketika seseorang berbicara terus menerus tanpa ada isi yang bermanfaat. Misalnya, ketika ada seseorang yang selalu membicarakan hal-hal yang tidak jelas atau tidak relevan dengan topik yang sedang dibicarakan, maka kita bisa mengatakan “Tong kosong nyaring bunyinya”.

Peribahasa Sejenis

Tidak hanya peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” yang memiliki makna yang sama. Ada beberapa peribahasa sejenis yang bisa kita gunakan untuk menyindir seseorang yang suka berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu. Beberapa peribahasa tersebut antara lain:- Mulutmu harimaumu (berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu)- Banyak mulut sedikit otak (banyak bicara tetapi tidak berguna)- Banyak bicara sedikit berisi (banyak bicara tetapi isi tidak bermutu)- Bicara adalah perak, diam adalah emas (lebih baik diam daripada bicara tanpa pikir)

Aplikasi Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus bijaksana dalam berbicara dan berpikir terlebih dahulu sebelum membuka mulut untuk mengeluarkan kata-kata. Jangan sampai kita terjebak dalam kebiasaan bicara tanpa berpikir terlebih dahulu dan sering mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna.

Pos Terkait:  Prestasi Ridwan Kamil di Brainly: Meningkatkan Literasi Digital Anak Indonesia

Contoh Cerita Berdasarkan Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Ada seorang pemuda yang sangat suka berbicara dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Setiap kali dia berbicara, dia selalu mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna dan tidak relevan dengan topik yang sedang dibicarakan. Teman-temannya sering merasa kesal dengan kebiasaan pemuda tersebut. Suatu hari, ketika sedang berkumpul, pemuda tersebut kembali mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna. Teman-temannya yang sudah bosan dengan kebiasaan pemuda tersebut mengatakan “Tong kosong nyaring bunyinya”. Pemuda tersebut merasa tersindir dan akhirnya menyadari bahwa dia harus lebih bijaksana dalam berbicara.

Kesimpulan

Peribahasa “Tong kosong nyaring bunyinya” mengajarkan kita untuk bijaksana dalam berbicara dan berpikir terlebih dahulu sebelum membuka mulut untuk mengeluarkan kata-kata. Kita harus berbicara dengan isi yang bermanfaat dan relevan dengan topik yang sedang dibicarakan. Jangan sampai kita terjebak dalam kebiasaan bicara tanpa berpikir terlebih dahulu dan sering mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna.

Related posts:
Pos Terkait:  Bagaimana Caramu Menunjukkan Kebanggaan Sebagai Warga Negara Indonesia?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *