Bencana alam adalah fenomena alam yang dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya kehidupan manusia serta hewan dan tumbuhan. Bencana alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu bencana alam geologis dan bencana alam non-geologis. Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan bumi yang bersifat alamiah. Berikut adalah penjelasan mengenai bencana alam geologis dan contohnya:
Bencana Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi yang saling bergesekan. Pergerakan ini menyebabkan getaran dan goncangan pada permukaan bumi yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur, serta menimbulkan korban jiwa.
Gempa bumi terjadi di seluruh dunia, namun Indonesia menjadi salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi. Salah satu contoh gempa bumi yang terjadi di Indonesia adalah Gempa Bumi Lombok pada tahun 2018 yang menyebabkan kerusakan pada ribuan bangunan dan menewaskan puluhan orang.
Bencana Tanah Longsor
Tanah longsor adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan massa tanah atau batuan yang terjadi secara tiba-tiba. Tanah longsor dapat terjadi akibat curah hujan yang tinggi, aktivitas gunung berapi, atau perubahan bentuk permukaan bumi akibat pembangunan manusia.
Indonesia juga sering mengalami bencana tanah longsor, salah satunya adalah bencana tanah longsor di Banjarnegara pada tahun 2014 yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan kerusakan pada ratusan rumah dan infrastruktur.
Bencana Gunung Berapi
Gunung berapi adalah tempat keluarnya magma dari dalam bumi. Ketika magma keluar dari gunung berapi, dapat menyebabkan letusan yang mengeluarkan abu, lava, dan gas beracun. Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan pada wilayah sekitar dan dapat menimbulkan korban jiwa.
Contoh bencana alam geologis yang terjadi akibat letusan gunung berapi adalah letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah pada tahun 2010 dan letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara pada tahun 2014.
Bencana Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut yang besar dan merusak yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi di dasar laut. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada wilayah pesisir dan dapat menimbulkan korban jiwa.
Contoh bencana alam geologis yang terjadi akibat tsunami adalah Tsunami Aceh pada tahun 2004 yang menewaskan lebih dari 200.000 orang di Indonesia dan negara-negara sekitarnya.
Bencana Gerakan Tanah
Gerakan tanah adalah pergeseran tanah atau batuan dari tempat semula. Gerakan tanah dapat terjadi akibat perubahan bentuk permukaan bumi, aktivitas manusia, atau aktivitas geologis lainnya.
Contoh bencana alam geologis yang terjadi akibat gerakan tanah adalah bencana alam yang terjadi di Ciloto, Puncak pada tahun 2018 yang menyebabkan kerusakan pada ratusan rumah dan infrastruktur.
Bencana Kekeringan
Kekeringan adalah bencana alam geologis yang disebabkan oleh kurangnya air akibat curah hujan yang rendah atau perubahan iklim. Kekeringan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan hewan, serta dapat memicu konflik sosial akibat persaingan sumber daya air.
Contoh bencana alam geologis yang terjadi akibat kekeringan adalah kekeringan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 yang mengakibatkan kerusakan pada tanaman dan hewan serta menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.
Bencana Lumpur Lapindo
Bencana Lumpur Lapindo adalah bencana alam geologis yang disebabkan oleh kegagalan operasi pengeboran gas yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 2006. Akibat kegagalan tersebut, terjadi ledakan yang menyebabkan lahirnya lumpur panas yang terus memuntahkan lumpur dan gas beracun selama bertahun-tahun.
Bencana Lumpur Lapindo mengakibatkan kerusakan lingkungan dan sosial yang besar pada wilayah sekitar dan masih menjadi masalah yang belum dapat diatasi hingga saat ini.
Kesimpulan
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan bumi yang bersifat alamiah seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung berapi, tsunami, gerakan tanah, kekeringan, dan lumpur Lapindo. Bencana alam geologis dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada wilayah sekitar dan dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam geologis.
