Presentasi karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dan akademisi untuk memaparkan hasil penelitiannya. Namun, seringkali tampilan presentasi yang kurang menarik membuat para audiens merasa bosan dan sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu, penulis perlu melakukan beberapa kegiatan agar tampilan presentasi karya ilmiah menjadi lebih menarik. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh penulis:
1. Membuat Desain yang Menarik
Desain presentasi yang menarik dapat membuat audiens lebih tertarik untuk memperhatikan isi dari presentasi tersebut. Penulis dapat menggunakan berbagai aplikasi desain presentasi yang sudah tersedia seperti Microsoft PowerPoint atau Prezi untuk membuat desain presentasi yang menarik. Namun, penulis perlu menghindari menggunakan terlalu banyak efek animasi yang dapat membuat presentasi menjadi terlalu kacau dan sulit untuk dipahami.
2. Menggunakan Gambar dan Grafik
Penggunaan gambar dan grafik dapat membantu penulis untuk memperjelas materi yang disampaikan. Penulis dapat menggunakan gambar atau grafik yang relevan dengan topik presentasi untuk membantu audiens memahami materi yang disampaikan. Namun, penulis perlu memilih gambar dan grafik yang berkualitas dan mudah dipahami.
3. Menggunakan Warna yang Tepat
Warna yang tepat pada presentasi dapat membantu penulis untuk memperjelas materi yang disampaikan. Penulis perlu memilih warna yang kontras dan mudah dibaca oleh audiens. Jangan menggunakan terlalu banyak warna yang dapat membuat presentasi menjadi terlalu berwarna dan sulit untuk dipahami.
4. Menggunakan Font yang Mudah Dibaca
Font yang mudah dibaca dapat membantu audiens untuk memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu memilih font yang mudah dibaca dan cukup besar agar audiens tidak kesulitan untuk membaca presentasi tersebut. Jangan menggunakan font yang terlalu kecil atau terlalu rumit.
5. Menjaga Durasi Presentasi yang Tepat
Durasi presentasi yang tepat dapat membuat audiens tidak merasa bosan dan mudah untuk memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga durasi presentasi agar tidak terlalu panjang atau terlalu singkat. Usahakan untuk membagi waktu presentasi dengan baik dan menghindari membaca materi secara berlebihan.
6. Memperhatikan Susunan Materi
Susunan materi pada presentasi dapat mempengaruhi pemahaman audiens terhadap materi yang disampaikan. Penulis perlu memperhatikan susunan materi agar mudah dipahami oleh audiens. Usahakan untuk memulai presentasi dengan pendahuluan yang menarik dan mengakhiri presentasi dengan kesimpulan yang jelas.
7. Menghindari Kesalahan Gramatikal
Kesalahan gramatikal dapat membuat presentasi menjadi sulit dipahami oleh audiens. Penulis perlu memperhatikan tata bahasa dan ejaan pada presentasi agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mengganggu pemahaman audiens terhadap materi yang disampaikan.
8. Menjaga Kontak Mata dengan Audiens
Menjaga kontak mata dengan audiens dapat membuat audiens merasa lebih terlibat dalam presentasi. Penulis perlu menjaga kontak mata dengan audiens agar presentasi menjadi lebih interaktif dan audiens merasa lebih tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan.
9. Menghindari Membaca Materi Secara Berlebihan
Membaca materi secara berlebihan dapat membuat audiens merasa bosan dan sulit memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menghindari membaca materi secara berlebihan dan lebih fokus pada menjelaskan materi secara verbal agar audiens lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
10. Menjaga Volume Suara yang Tepat
Volume suara yang tepat dapat membuat audiens lebih nyaman dalam mendengarkan presentasi. Penulis perlu menjaga volume suara agar tidak terlalu keras atau terlalu pelan. Pastikan bahwa semua audiens dapat mendengar dengan jelas apa yang disampaikan.
11. Menjaga Postur Tubuh yang Baik
Postur tubuh yang baik dapat membuat audiens merasa lebih nyaman dalam memperhatikan presentasi. Penulis perlu menjaga postur tubuh yang baik dan tidak terlalu kaku agar presentasi menjadi lebih menarik dan lebih interaktif.
12. Menghindari Penggunaan Kata-kata yang Terlalu Sulit
Penggunaan kata-kata yang terlalu sulit dapat membuat audiens kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu sulit dan lebih fokus pada menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens.
13. Menjaga Konsistensi dalam Presentasi
Konsistensi dalam presentasi dapat membuat audiens lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga konsistensi pada presentasi agar tidak terjadi perubahan yang dapat mengganggu pemahaman audiens terhadap materi yang disampaikan.
14. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Tepat
Bahasa tubuh yang tepat dapat membantu penulis untuk memperjelas materi yang disampaikan. Penulis perlu menggunakan bahasa tubuh yang tepat seperti gerakan tangan dan ekspresi wajah untuk membantu audiens memahami materi yang disampaikan.
15. Memilih Kata-kata yang Tepat
Pemilihan kata-kata yang tepat dapat membuat presentasi menjadi lebih mudah dipahami oleh audiens. Penulis perlu memilih kata-kata yang tepat dan mudah dipahami agar audiens tidak kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan.
16. Menghindari Penggunaan Kata-kata yang Berlebihan
Penggunaan kata-kata yang berlebihan dapat membuat presentasi menjadi terlalu rumit dan sulit dipahami oleh audiens. Penulis perlu menghindari penggunaan kata-kata yang berlebihan dan lebih fokus pada menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens.
17. Menggunakan Contoh yang Relevan
Penggunaan contoh yang relevan dapat membantu audiens untuk memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menggunakan contoh yang relevan dengan topik presentasi untuk membantu audiens memahami materi yang disampaikan.
18. Menjaga Keteraturan pada Presentasi
Keteraturan pada presentasi dapat mempengaruhi pemahaman audiens terhadap materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga keteraturan pada presentasi agar mudah dipahami oleh audiens. Usahakan untuk menggunakan format yang konsisten pada seluruh bagian presentasi.
19. Menggunakan Video atau Audio yang Relevan
Penggunaan video atau audio yang relevan dapat membantu audiens untuk memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menggunakan video atau audio yang relevan dengan topik presentasi untuk membantu audiens memahami materi yang disampaikan. Namun, penulis perlu memperhatikan kualitas dan kejelasan video atau audio yang digunakan.
20. Menghindari Penggunaan Bahasa Asing yang Terlalu Banyak
Penggunaan bahasa asing yang terlalu banyak dapat membuat presentasi menjadi sulit dipahami oleh audiens. Penulis perlu menghindari penggunaan bahasa asing yang terlalu banyak dan lebih fokus pada menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens.
21. Menggunakan Slide yang Tepat
Penggunaan slide yang tepat dapat membantu penulis untuk memperjelas materi yang disampaikan. Penulis perlu menggunakan slide yang tepat seperti tabel atau diagram untuk membantu audiens memahami materi yang disampaikan.
22. Menggunakan Animasi yang Tepat
Animasi yang tepat dapat membantu penulis untuk memperjelas materi yang disampaikan. Penulis perlu menggunakan animasi yang tepat dan tidak terlalu banyak agar audiens tidak kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan.
23. Menghindari Penggunaan Slide yang Terlalu Banyak
Penggunaan slide yang terlalu banyak dapat membuat presentasi menjadi terlalu panjang dan sulit dipahami oleh audiens. Penulis perlu menghindari penggunaan slide yang terlalu banyak dan lebih fokus pada menggabungkan materi yang relevan ke dalam slide yang sudah ada.
24. Menjaga Fokus pada Topik Utama
Menjaga fokus pada topik utama dapat membuat audiens lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga fokus pada topik utama dan menghindari pembahasan yang terlalu jauh dari topik utama.
25. Menggunakan Kalimat yang Singkat dan Jelas
Kalimat yang singkat dan jelas dapat membuat presentasi menjadi lebih mudah dipahami oleh audiens. Penulis perlu menggunakan kalimat yang singkat dan jelas agar audiens tidak kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan.
26. Menjaga Presentasi agar Tidak Terlalu Formal
Presentasi yang terlalu formal dapat membuat audiens merasa bosan dan sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga presentasi agar tidak terlalu formal dan lebih fokus pada menjelaskan materi secara sederhana namun jelas.
27. Menggunakan Humor yang Tepat
Humor yang tepat dapat membuat audiens merasa lebih nyaman dan tertarik dalam memperhatikan presentasi. Penulis perlu menggunakan humor yang tepat dan tidak terlalu berlebihan agar presentasi menjadi lebih menarik dan lebih interaktif.
28. Menghindari Penggunaan Kata-kata yang Berlebihan
Penggunaan kata-kata yang berlebihan dapat membuat presentasi menjadi terlalu rumit dan sulit dipahami oleh audiens. Penulis perlu menghindari penggunaan kata-kata yang berlebihan dan lebih fokus pada menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens.
29. Menjaga Presentasi agar Tidak Membosankan
Presentasi yang membosankan dapat membuat audiens sulit untuk memperhatikan materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga presentasi agar tidak membosankan dan lebih fokus pada menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan lebih interaktif.
30. Menjaga Kecepatan Presentasi yang Tepat
Kecepatan presentasi yang tepat dapat membuat audiens lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Penulis perlu menjaga kecepatan presentasi agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat. Pastikan bahwa semua audiens dapat mengikuti presentasi dengan mudah dan nyaman.
Kesimpulan
Penulis perlu melakukan beberapa kegiatan agar tampilan presentasi karya ilmiah menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh audiens. Dalam melakukan presentasi, penulis perlu memperhatikan desain presentasi, penggunaan gambar dan grafik, warna yang tepat, font yang mudah dibaca, durasi presentasi yang tepat, susunan materi, kesalahan gramatikal, kontak mata dengan audiens, membaca materi secara berlebihan, volume suara yang tepat, postur tubuh yang baik, penggunaan kata-kata yang tepat, konsistensi dalam presentasi, bahasa tubuh yang tepat, pemilihan kata-kata yang tepat, penggunaan contoh yang relevan, keteraturan pada presentasi