Unsur Ekstrinsik Karya Sastra: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Posted on

Karya sastra merupakan karya yang tercipta dari imajinasi dan kreativitas penulis. Dalam sebuah karya sastra, terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang terdapat dalam karya itu sendiri, seperti tema, plot, karakter, dan sebagainya. Sementara unsur ekstrinsik adalah unsur yang terdapat di luar karya, seperti latar belakang sosial, politik, dan budaya saat karya itu ditulis.

Pengertian Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur yang terdapat di luar karya itu sendiri. Unsur ini mempengaruhi cara penulis menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Unsur ekstrinsik ini dapat berasal dari faktor sosial, politik, budaya, sejarah, dan lingkungan penulis saat karya itu ditulis.

Jenis-jenis Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Berikut adalah beberapa jenis unsur ekstrinsik karya sastra:

1. Latar Belakang Sosial

Latar belakang sosial adalah faktor yang mempengaruhi penulis dalam menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Sosial ini dapat berupa keadaan masyarakat, adat istiadat, kebiasaan, dan sebagainya. Contohnya, dalam karya sastra “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, latar belakang sosial yang digunakan adalah keadaan masyarakat di Belitung.

Pos Terkait:  Zuhud Adalah Brainly: Meningkatkan Pemahaman Tentang Zuhud

2. Latar Belakang Politik

Latar belakang politik adalah faktor yang mempengaruhi penulis dalam menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Politik ini dapat berupa keadaan politik dalam masyarakat, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Contohnya, dalam karya sastra “Pramoedya Ananta Toer” karya Budi Darma, latar belakang politik yang digunakan adalah keadaan politik Indonesia pada masa itu.

3. Latar Belakang Budaya

Latar belakang budaya adalah faktor yang mempengaruhi penulis dalam menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Budaya ini dapat berupa adat istiadat, kepercayaan, nilai, dan sebagainya. Contohnya, dalam karya sastra “Pangeran Diponegoro” karya R.M. Tirto Adhi Soerjo, latar belakang budaya yang digunakan adalah budaya Jawa.

4. Latar Belakang Sejarah

Latar belakang sejarah adalah faktor yang mempengaruhi penulis dalam menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Sejarah ini dapat berupa peristiwa sejarah yang terjadi pada waktu tertentu. Contohnya, dalam karya sastra “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” karya Putu Wijaya, latar belakang sejarah yang digunakan adalah keadaan Indonesia pada masa Orde Baru.

5. Latar Belakang Lingkungan Penulis

Latar belakang lingkungan penulis adalah faktor yang mempengaruhi penulis dalam menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Lingkungan penulis dapat berupa tempat tinggal, pekerjaan, dan sebagainya. Contohnya, dalam karya sastra “Pulang” karya Leila S. Chudori, latar belakang lingkungan penulis yang digunakan adalah Paris.

Pos Terkait:  Olahraga Adalah Brainly: Pentingnya Aktivitas Fisik bagi Kesehatan Mental dan Fisik Kita

Contoh Unsur Ekstrinsik dalam Karya Sastra

Berikut adalah beberapa contoh unsur ekstrinsik dalam karya sastra:

1. Latar Belakang Sosial dalam Karya Sastra “Laskar Pelangi”

Unsur ekstrinsik dalam karya sastra “Laskar Pelangi” adalah latar belakang sosial. Karya sastra ini menggunakan keadaan masyarakat di Belitung sebagai latar belakangnya. Hal ini terlihat dari karakter-karakter dalam karya tersebut yang hidup dalam keadaan miskin dan memiliki kesulitan dalam mengakses pendidikan.

2. Latar Belakang Politik dalam Karya Sastra “Pramoedya Ananta Toer”

Unsur ekstrinsik dalam karya sastra “Pramoedya Ananta Toer” adalah latar belakang politik. Karya sastra ini menggunakan keadaan politik Indonesia pada masa itu sebagai latar belakangnya. Hal ini terlihat dari karakter-karakter dalam karya tersebut yang hidup dalam keadaan ketidakadilan dan penindasan oleh pemerintah.

3. Latar Belakang Budaya dalam Karya Sastra “Pangeran Diponegoro”

Unsur ekstrinsik dalam karya sastra “Pangeran Diponegoro” adalah latar belakang budaya. Karya sastra ini menggunakan budaya Jawa sebagai latar belakangnya. Hal ini terlihat dari karakter-karakter dalam karya tersebut yang memiliki kepercayaan dan nilai-nilai yang kental dengan budaya Jawa.

4. Latar Belakang Sejarah dalam Karya Sastra “Seribu Kunang-kunang di Manhattan”

Unsur ekstrinsik dalam karya sastra “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” adalah latar belakang sejarah. Karya sastra ini menggunakan keadaan Indonesia pada masa Orde Baru sebagai latar belakangnya. Hal ini terlihat dari karakter-karakter dalam karya tersebut yang hidup dalam keadaan yang dipenuhi ketidakpastian dan ketidakadilan sosial.

Pos Terkait:  Penilaian Bab 2 PJOK Kelas 9 Brainly: Tips dan Trik untuk Mencetak Nilai Terbaik

5. Latar Belakang Lingkungan Penulis dalam Karya Sastra “Pulang”

Unsur ekstrinsik dalam karya sastra “Pulang” adalah latar belakang lingkungan penulis. Karya sastra ini menggunakan Paris sebagai latar belakangnya. Hal ini terlihat dari karakter-karakter dalam karya tersebut yang hidup dalam keadaan yang berbeda dengan keadaan di Indonesia.

Kesimpulan

Unsur ekstrinsik karya sastra merupakan unsur yang terdapat di luar karya itu sendiri. Unsur ini mempengaruhi cara penulis menyampaikan pesan dan cerita dalam karyanya. Unsur ekstrinsik ini dapat berasal dari faktor sosial, politik, budaya, sejarah, dan lingkungan penulis saat karya itu ditulis. Contoh unsur ekstrinsik dalam karya sastra antara lain latar belakang sosial, politik, budaya, sejarah, dan lingkungan penulis. Dengan memahami unsur ekstrinsik dalam karya sastra, pembaca dapat lebih memahami pesan dan cerita yang ingin disampaikan oleh penulis.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *