Jika Anda adalah seorang pecinta sastra, maka Anda pasti tahu bahwa sebuah karya sastra memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik mengacu pada unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra itu sendiri, seperti tema, alur, karakter, dan lain sebagainya. Sedangkan unsur ekstrinsik mengacu pada faktor-faktor di luar karya sastra yang mempengaruhi penafsiran atau pengertian terhadap karya sastra itu sendiri. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai unsur ekstrinsik karya sastra, apa saja jenis-jenisnya, dan contoh-contohnya.
Pengertian Unsur Ekstrinsik Karya Sastra
Sebelum membahas lebih jauh mengenai unsur ekstrinsik karya sastra, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian dari unsur ekstrinsik itu sendiri. Unsur ekstrinsik karya sastra adalah faktor-faktor yang terletak di luar karya sastra yang dapat mempengaruhi pengertian atau penafsiran terhadap karya sastra tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berupa latar belakang penulis, konteks sejarah, ideologi politik, budaya, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Unsur Ekstrinsik Karya Sastra
Berikut adalah beberapa jenis unsur ekstrinsik karya sastra yang perlu Anda ketahui:
1. Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis dapat mempengaruhi cara penulis dalam menyusun cerita atau tema dalam karya sastra. Misalnya, seorang penulis yang memiliki latar belakang pendidikan sastra akan memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyusun cerita atau tema daripada penulis yang memiliki latar belakang pendidikan lain.
2. Konteks Sejarah
Konteks sejarah juga dapat mempengaruhi cara penulis dalam menyusun cerita atau tema dalam karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis di masa perang akan memiliki tema yang berbeda dengan karya sastra yang ditulis di masa damai.
3. Ideologi Politik
Ideologi politik juga dapat mempengaruhi cara penulis dalam menyusun cerita atau tema dalam karya sastra. Misalnya, penulis yang memiliki pandangan politik kiri atau kanan akan memiliki tema yang berbeda dalam karya sastra mereka.
4. Budaya
Budaya juga dapat mempengaruhi cara penulis dalam menyusun cerita atau tema dalam karya sastra. Misalnya, penulis yang berasal dari budaya Timur dan Barat akan memiliki perbedaan dalam cara pandang dan tema dalam karya sastra mereka.
Contoh Unsur Ekstrinsik Karya Sastra
Berikut adalah beberapa contoh unsur ekstrinsik karya sastra:
1. Latar Belakang Penulis
Contoh dari unsur ekstrinsik latar belakang penulis adalah novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Andrea Hirata berasal dari Pulau Belitung dan memiliki latar belakang pendidikan yang minim. Hal ini tercermin dalam cerita novel “Laskar Pelangi” yang mengangkat kisah tentang sekelompok anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak di pedesaan.
2. Konteks Sejarah
Contoh dari unsur ekstrinsik konteks sejarah adalah novel “1984” karya George Orwell. Novel ini ditulis pada tahun 1949, setelah Perang Dunia II berakhir. Konteks sejarah ini dapat dilihat dalam tema novel yang mengangkat tentang kekuasaan totaliter dan kontrol sosial yang sangat ketat.
3. Ideologi Politik
Contoh dari unsur ekstrinsik ideologi politik adalah novel “The Communist Manifesto” karya Karl Marx dan Friedrich Engels. Novel ini mengangkat tentang ideologi politik komunisme yang dianggap sebagai ancaman bagi sistem kapitalisme pada saat itu.
4. Budaya
Contoh dari unsur ekstrinsik budaya adalah novel “The Joy Luck Club” karya Amy Tan. Novel ini mengangkat tentang hubungan antara ibu dan anak yang berasal dari budaya Tionghoa-Amerika. Novel ini memberikan gambaran tentang perbedaan budaya antara Tionghoa dan Amerika, serta bagaimana hubungan antara ibu dan anak dapat dipengaruhi oleh perbedaan budaya tersebut.
Kesimpulan
Unsur ekstrinsik karya sastra adalah faktor-faktor yang terletak di luar karya sastra yang dapat mempengaruhi penafsiran atau pengertian terhadap karya sastra tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berupa latar belakang penulis, konteks sejarah, ideologi politik, budaya, dan lain sebagainya. Dalam membaca sebuah karya sastra, kita perlu memahami faktor-faktor ekstrinsik tersebut agar dapat memperkaya pemahaman kita terhadap karya sastra tersebut.