Aplikasi Terbuka dan Tertutup untuk Pembelajaran Perbedaan dan Contohnya

Posted on

Belajar perbedaan memang penting dilakukan untuk mengenal lebih dalam suatu hal. Hal ini juga berlaku dalam dunia teknologi. Di mana kita harus mengerti perbedaan antara aplikasi terbuka dan tertutup. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas apa itu aplikasi terbuka dan tertutup, perbedaan keduanya, serta contoh-contoh dari masing-masing jenis aplikasi tersebut.

Apa itu Aplikasi Terbuka?

Aplikasi terbuka (open source) adalah jenis perangkat lunak yang bersifat bebas dan dapat diakses oleh siapa saja. Artinya, kode sumber dari aplikasi tersebut dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengguna. Dengan kata lain, pengguna dapat melihat bagaimana aplikasi tersebut bekerja dan mengubahnya sesuai kebutuhan.

Aplikasi terbuka biasanya dikembangkan oleh komunitas pengembang yang berkontribusi dalam pengembangan aplikasi tersebut. Selain itu, aplikasi terbuka juga lebih fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Apa itu Aplikasi Tertutup?

Aplikasi tertutup (closed source) adalah jenis perangkat lunak yang tidak dapat diakses oleh pengguna. Artinya, kode sumber dari aplikasi tersebut tidak dapat dilihat atau dimodifikasi oleh pengguna. Hanya pengembang aplikasi yang memiliki akses ke kode sumber tersebut.

Pos Terkait:  Komik Adalah Brainly: Menggunakan Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman

Aplikasi tertutup biasanya dikembangkan oleh sebuah perusahaan dan dijual dengan lisensi tertentu. Pengguna tidak diizinkan untuk mengubah atau menyebarluaskan aplikasi tersebut tanpa izin dari pengembang. Hal ini membuat aplikasi tertutup lebih terbatas dan tidak fleksibel dibandingkan dengan aplikasi terbuka.

Perbedaan Aplikasi Terbuka dan Tertutup

Perbedaan utama antara aplikasi terbuka dan tertutup terletak pada aksesibilitas kode sumbernya. Aplikasi terbuka memiliki kode sumber yang dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengguna, sedangkan aplikasi tertutup memiliki kode sumber yang tidak dapat diakses oleh pengguna.

Hal ini membuat aplikasi terbuka lebih fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan aplikasi tertutup lebih terbatas dan tidak bisa dimodifikasi oleh pengguna.

Contoh Aplikasi Terbuka dan Tertutup

Berikut ini adalah beberapa contoh dari aplikasi terbuka dan tertutup:

Aplikasi Terbuka

  • Linux – Sistem operasi bebas dan terbuka yang dapat digunakan pada berbagai perangkat
  • Apache – Web server terbuka yang banyak digunakan di seluruh dunia
  • LibreOffice – Paket aplikasi produktivitas yang terdiri dari aplikasi pengolah kata, lembar kerja, presentasi, dan lain-lain

Aplikasi Tertutup

  • Microsoft Office – Paket aplikasi produktivitas yang dikembangkan oleh Microsoft dan hanya dapat diakses dengan lisensi tertentu
  • Adobe Photoshop – Aplikasi pengolah gambar dan foto yang dikembangkan oleh Adobe dan hanya dapat diakses dengan lisensi tertentu
  • AutoCAD – Aplikasi desain CAD yang dikembangkan oleh Autodesk dan hanya dapat diakses dengan lisensi tertentu
Pos Terkait:  This is Our School Brainly: Your Ultimate Learning Companion

Kesimpulan

Belajar perbedaan antara aplikasi terbuka dan tertutup sangatlah penting. Dalam dunia teknologi, kita harus mengerti perbedaan keduanya untuk menentukan jenis aplikasi yang tepat untuk digunakan. Aplikasi terbuka memiliki kode sumber yang dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengguna, sedangkan aplikasi tertutup memiliki kode sumber yang tidak dapat diakses oleh pengguna. Contoh dari aplikasi terbuka adalah Linux, Apache, dan LibreOffice, sedangkan contoh dari aplikasi tertutup adalah Microsoft Office, Adobe Photoshop, dan AutoCAD.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *