Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design?

Posted on

Perancangan kurikulum menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum yang baik akan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu metode perancangan kurikulum yang banyak digunakan adalah metode backward design. Dalam artikel ini, akan dibahas mengapa CP dirancang dengan menggunakan metode backward design.

Apa itu Metode Backward Design?

Metode backward design adalah sebuah metode perancangan kurikulum yang dimulai dengan menentukan tujuan akhir atau hasil belajar yang ingin dicapai. Kemudian, kurikulum dirancang untuk mencapai tujuan tersebut. Metode ini bertolak belakang dengan metode perancangan kurikulum konvensional yang dimulai dengan menentukan materi pembelajaran yang akan diajarkan.

Kelebihan Metode Backward Design

Metode backward design memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode perancangan kurikulum konvensional. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

  • Memiliki fokus yang jelas pada tujuan akhir atau hasil belajar yang ingin dicapai.
  • Menghindari pengajaran yang tidak relevan dengan tujuan pembelajaran.
  • Memudahkan dalam mengevaluasi hasil belajar siswa.
Pos Terkait:  Hubungan Antara Presiden dan Parlemen Pasca Amandemen UUD 1945

Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design?

CP atau Curriculum and Pedagogy merupakan program studi yang mempelajari perancangan dan pengembangan kurikulum serta metode pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, CP dirancang dengan menggunakan metode backward design karena:

  • Memiliki fokus yang jelas pada tujuan akhir atau hasil belajar yang ingin dicapai.
  • Menghindari pengajaran yang tidak relevan dengan tujuan pembelajaran.
  • Memudahkan dalam mengevaluasi hasil belajar siswa.
  • Membantu siswa memahami konsep dan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan mandiri.

Proses Perancangan Kurikulum dengan Metode Backward Design

Proses perancangan kurikulum dengan metode backward design terdiri dari tiga tahap, yaitu:

  1. Identifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
  2. Perancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut.
  3. Evaluasi hasil belajar siswa.

Tahap 1: Identifikasi Tujuan Pembelajaran yang Ingin Dicapai

Tahap pertama dalam perancangan kurikulum dengan metode backward design adalah identifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran harus spesifik, terukur, relevan, dan dapat dicapai oleh siswa dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Tahap 2: Perancangan Pembelajaran untuk Mencapai Tujuan Tersebut

Tahap kedua dalam perancangan kurikulum dengan metode backward design adalah perancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut. Pembelajaran harus dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, konteks pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang efektif.

Pos Terkait:  Mite Adalah dan Contohnya Brainly: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Tahap 3: Evaluasi Hasil Belajar Siswa

Tahap ketiga dalam perancangan kurikulum dengan metode backward design adalah evaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi harus dilakukan secara teratur untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Kesimpulan

Perancangan kurikulum dengan metode backward design merupakan metode perancangan kurikulum yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Metode ini memiliki kelebihan dalam memfokuskan pada tujuan akhir atau hasil belajar yang ingin dicapai, menghindari pengajaran yang tidak relevan dengan tujuan pembelajaran, dan memudahkan dalam mengevaluasi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, CP dirancang dengan menggunakan metode backward design untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mandiri, serta memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *