Karya sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Dalam sebuah karya sastra, terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi bahasa, tema, alur, sudut pandang, karakter, dan penokohan. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi faktor-faktor di luar teks itu sendiri yang dapat mempengaruhi pemahaman dan penilaian terhadap karya sastra tersebut.
Pengertian Unsur Ekstrinsik dalam Karya Sastra
Unsur ekstrinsik dalam karya sastra adalah faktor-faktor di luar teks itu sendiri yang dapat mempengaruhi pemahaman dan penilaian terhadap karya sastra tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi latar belakang penulis, budaya, sejarah, ideologi, sosial, politik, dan lingkungan tempat karya sastra tersebut ditulis.
Jenis-jenis Unsur Ekstrinsik dalam Karya Sastra
Berikut adalah jenis-jenis unsur ekstrinsik dalam karya sastra:
1. Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis dapat mempengaruhi pemahaman dan penilaian terhadap karya sastra yang ditulisnya. Misalnya, jika penulis berasal dari keluarga kaya, maka cerita yang ditulisnya mungkin lebih banyak menggambarkan kehidupan orang kaya. Sebaliknya, jika penulis berasal dari keluarga miskin, maka cerita yang ditulisnya mungkin lebih menggambarkan kehidupan orang miskin.
2. Budaya
Budaya juga dapat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, cerita rakyat Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi memiliki ciri khas tersendiri. Cerita rakyat tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa lalu, sehingga dapat memberikan gambaran tentang budaya Indonesia.
3. Sejarah
Sejarah juga dapat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa penjajahan memiliki ciri khas tersendiri. Karya sastra tersebut menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang sejarah Indonesia.
4. Ideologi
Ideologi juga dapat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa Orde Baru memiliki ciri khas tersendiri. Karya sastra tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu, sehingga dapat memberikan gambaran tentang ideologi Orde Baru.
5. Sosial
Sosial juga dapat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, karya sastra yang menggambarkan kehidupan masyarakat kelas atas memiliki ciri khas tersendiri. Karya sastra tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pada kelas atas, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kehidupan sosial masyarakat kelas atas.
6. Politik
Politik juga dapat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa Orde Baru memiliki ciri khas tersendiri. Karya sastra tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu, sehingga dapat memberikan gambaran tentang politik Orde Baru.
7. Lingkungan Tempat Karya Sastra Ditulis
Lingkungan tempat karya sastra ditulis juga dapat mempengaruhi karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis di pedesaan memiliki ciri khas tersendiri. Karya sastra tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang lingkungan tempat karya sastra tersebut ditulis.
Contoh Unsur Ekstrinsik dalam Karya Sastra
Berikut adalah contoh unsur ekstrinsik dalam karya sastra:
1. Latar Belakang Penulis
Misalnya, novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat di Belitung Timur pada tahun 1970-an. Andrea Hirata sendiri berasal dari Belitung Timur, sehingga latar belakang penulis tersebut dapat mempengaruhi cerita yang ditulisnya.
2. Budaya
Misalnya, novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia yang taat beragama. Habiburrahman El Shirazy sendiri merupakan seorang penulis Muslim, sehingga budaya Islam menjadi salah satu unsur ekstrinsik dalam novel tersebut.
3. Sejarah
Misalnya, puisi Tanah Air karya Chairil Anwar. Puisi tersebut menggambarkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda. Puisi tersebut ditulis pada tahun 1947, saat Indonesia masih dalam masa perjuangan kemerdekaan.
4. Ideologi
Misalnya, novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa penjajahan Belanda. Pramoedya Ananta Toer sendiri merupakan seorang aktivis sosialisme, sehingga ideologi sosialisme menjadi salah satu unsur ekstrinsik dalam novel tersebut.
5. Sosial
Misalnya, novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat yang taat beragama. Habiburrahman El Shirazy sendiri merupakan seorang penulis Muslim, sehingga unsur sosial keagamaan menjadi salah satu unsur ekstrinsik dalam novel tersebut.
6. Politik
Misalnya, novel Perahu Kertas karya Dee Lestari. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru. Dee Lestari sendiri merupakan seorang penulis yang lahir pada masa Orde Baru, sehingga politik Orde Baru menjadi salah satu unsur ekstrinsik dalam novel tersebut.
7. Lingkungan Tempat Karya Sastra Ditulis
Misalnya, novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat di Belitung Timur. Belitung Timur sendiri merupakan wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga unsur lingkungan menjadi salah satu unsur ekstrinsik dalam novel tersebut.
Kesimpulan
Unsur ekstrinsik dalam karya sastra merupakan faktor-faktor di luar teks itu sendiri yang dapat mempengaruhi pemahaman dan penilaian terhadap karya sastra tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi latar belakang penulis, budaya, sejarah, ideologi, sosial, politik, dan lingkungan tempat karya sastra tersebut ditulis. Contoh-contoh unsur ekstrinsik dalam karya sastra antara lain latar belakang penulis, budaya, sejarah, ideologi, sosial, politik, dan lingkungan tempat karya sastra ditulis.