Di era globalisasi seperti sekarang, perdagangan antar negara semakin meningkat. Hal ini menyebabkan adanya ketergantungan antar negara dalam hal ekonomi dan keuangan. Salah satu hal yang sangat penting dalam perdagangan internasional adalah neraca pembayaran. Neraca pembayaran sendiri merupakan laporan resmi dari suatu negara yang mencatat seluruh transaksi ekonomi dan keuangan yang terjadi antara negara tersebut dengan negara-negara lainnya dalam jangka waktu tertentu.
Pengertian Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Kurs ini sangat penting dalam perdagangan internasional karena harga barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu negara akan dipengaruhi oleh nilai tukar mata uangnya.
Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan mengenai seluruh transaksi ekonomi dan keuangan yang terjadi antara suatu negara dengan negara-negara lainnya dalam jangka waktu tertentu. Neraca pembayaran terdiri dari dua jenis, yaitu neraca pembayaran berjalan dan neraca pembayaran modal.
Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing
Neraca pembayaran mempengaruhi kurs valuta asing karena neraca pembayaran mencatat seluruh transaksi ekonomi dan keuangan yang terjadi antara negara dengan negara lainnya. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus, artinya negara tersebut lebih banyak mengekspor barang dan jasa dibandingkan mengimpor. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap mata uang negara tersebut meningkat dan nilai tukar mata uangnya cenderung naik.
Sebaliknya, jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit, artinya negara tersebut lebih banyak mengimpor barang dan jasa dibandingkan mengekspor. Hal ini menyebabkan penawaran mata uang negara tersebut meningkat dan nilai tukar mata uangnya cenderung turun.
Contoh Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing
Contoh pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dilihat dari kasus Indonesia pada tahun 2018. Pada tahun tersebut, neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit sebesar 31,1 miliar dolar AS. Hal ini menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung turun dan sempat mencapai level terendah sejak krisis finansial Asia pada tahun 1998.
Penutup
Jadi, dapat disimpulkan bahwa neraca pembayaran sangat berpengaruh terhadap kurs valuta asing suatu negara. Jika neraca pembayaran mengalami surplus, nilai tukar mata uang cenderung naik. Sebaliknya, jika neraca pembayaran mengalami defisit, nilai tukar mata uang cenderung turun. Oleh karena itu, neraca pembayaran harus dikelola dengan baik agar dapat menjaga stabilitas kurs valuta asing suatu negara.