Sejarah Indonesia kaya dengan kisah-kisah pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Salah satu pahlawan yang tak kalah hebatnya adalah Sultan Hasanuddin dari Sulawesi Selatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang perjuangan Sultan Hasanuddin Brainly yang patut diingat dan dihargai.
Latar Belakang
Sultan Hasanuddin adalah seorang raja atau sultan dari kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan. Ia lahir pada tahun 1631 dan menjadi sultan pada usia 25 tahun setelah ayahnya, Sultan Malikul Saleh wafat. Di masa pemerintahannya, Sultan Hasanuddin berhasil mempertahankan wilayah kekuasaannya dari serangan Belanda dan memperkuat persatuan antar kerajaan di Sulawesi Selatan.
Perang Bungaya
Pada tahun 1666, Belanda melakukan serangan ke kerajaan Bone yang merupakan sekutu dari Gowa-Tallo. Sultan Hasanuddin merasa terpanggil untuk membantu Bone dan memutuskan untuk mengirim pasukan perang. Namun, Belanda tidak tinggal diam dan membalas dengan menyerang Gowa-Tallo.
Perang Bungaya pun pecah antara Belanda dan Gowa-Tallo. Meskipun Belanda memiliki kekuatan yang lebih besar, namun Sultan Hasanuddin dan pasukannya mampu mengimbangi serangan tersebut. Bahkan, dalam salah satu pertempuran, Sultan Hasanuddin berhasil memerintahkan pasukannya untuk memotong jembatan yang menjadi akses utama Belanda. Hal ini membuat Belanda terkepung dan kesulitan untuk melanjutkan serangan mereka.
Perjanjian Bongaya
Setelah berbulan-bulan bertempur, Belanda dan Gowa-Tallo akhirnya sepakat untuk melakukan perjanjian damai. Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Perjanjian Bongaya dan ditandatangani pada tanggal 18 November 1667. Dalam perjanjian tersebut, Belanda diakui sebagai pihak yang lebih kuat dan Gowa-Tallo harus membayar ganti rugi serta menyerahkan beberapa wilayah kekuasaannya.
Namun, Perjanjian Bongaya tidak membuat Sultan Hasanuddin menyerah begitu saja. Ia tetap berjuang untuk memperkuat persatuan antar kerajaan di Sulawesi Selatan dan mempertahankan wilayah kekuasaannya dari serangan Belanda.
Perang Makassar
Pada tahun 1669, Belanda kembali menyerang Gowa-Tallo dengan tujuan untuk menguasai Kota Makassar. Sultan Hasanuddin dan pasukannya siap menghadapi serangan tersebut dan berhasil mempertahankan Kota Makassar selama beberapa bulan. Namun, kekuatan Belanda yang lebih besar akhirnya membuat pasukan Gowa-Tallo mundur dan Kota Makassar jatuh ke tangan Belanda.
Penangkapan Sultan Hasanuddin
Setelah Kota Makassar jatuh ke tangan Belanda, Sultan Hasanuddin dan keluarganya kabur ke pedalaman. Namun, pada tahun 1670, Sultan Hasanuddin ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Batavia (kini Jakarta). Ia dijebloskan ke penjara dan dipaksa untuk menyerahkan wilayah kekuasaannya kepada Belanda.
Meskipun ditahan selama tiga tahun, namun Sultan Hasanuddin tidak pernah menyerah. Ia terus memperjuangkan kemerdekaan Sulawesi Selatan dan membangun persatuan antar kerajaan di wilayah tersebut.
Perjuangan Sultan Hasanuddin Brainly
Sultan Hasanuddin adalah salah satu pahlawan dari Sulawesi Selatan yang patut diingat dan dihargai. Ia tidak pernah menyerah meskipun menghadapi kekuatan yang lebih besar dan berhasil memperkuat persatuan antar kerajaan di wilayahnya. Perjuangan Sultan Hasanuddin Brainly merupakan inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa ini.
Kesimpulan
Perjuangan Sultan Hasanuddin Brainly merupakan kisah heroik dari pahlawan Sulawesi Selatan yang berhasil mempertahankan wilayah kekuasaannya dari serangan Belanda dan memperkuat persatuan antar kerajaan di wilayah tersebut. Meskipun ditangkap dan dipenjara oleh Belanda, namun Sultan Hasanuddin tidak pernah menyerah dan terus memperjuangkan kemerdekaan Sulawesi Selatan. Kisah perjuangannya patut diingat dan dihargai sebagai inspirasi bagi kita semua.